Paling asyik denger tau baca cerita prestasi-prestasi yang diraih seseorang atau suatu negara. Maksunya prestasi yang bagus dong, bukan prestasi karena kejelekan. Dan dari puluhan provinsi yang ada di Indonesia, salh satu yang berhasil menunjukkan kehebatan di dunia ketawa adalah provinsi Madura.
Madura yan belum lama punya jembatan yang bagus dan panjang yang dikasih nma Suramadu, ternyata pernah mengalahkan kehebatan negara lain yakni , Jepang dan Australia di republiik ketawa dalam suatu kompetisi senjata. Begini critanya.
Dalam satu kompetisi dunia senjata tradisional yan panjangnya dan melelahka, akhirnya tersisa tiga negara besar yakni Jepang ,Australia, dan Indonesia yang diwakili oleh Madura. Di acara grand final itu,Australia tampil pertama. Dengan bangganya wakil dari negeri Knguru itu melemparkan senjata khasnya, Bumerang.
Seekor lalat yang terbang asal-asalan jatuh tersungkur, dng kondisi kepala rusak dan sayap-sayap patah. Tepuk tanan penonton pun langsung menggemuruh. Wakil dari Ausrtalia itupun senang. Senjata andalannya bnenar-benar luar biasa.
Selanjunya Jepang. Negara Matahari terkenal dengan pedangnya yang tajam itu dapat giliran berikutnya. Tapi belum selesai MC berbicara tau-tau wakil dari Jepang sudah mengayunkan pedangnya. Wuuuut wuuuuutttt..... Cepat sekali seperti kilatDan seekor lalat yang terbang asal-asalan pun jatuh tergeletak dengan kondisi tubuh terbelah menjadi tujuh bagian. Hebat !!!! Dan tepuk tangan lebih gemuruh lagi ,membelah udara.
Terakhir giliran Indonesia . Entah kehebtan yang bagaimana yang bisa mengalahka ketajaman pedang yang bisa membelah lalat mjd tujuh bagian. Tapi cowok kelahiran Madura yang besar di Jawabernama Matsai ini memang selalu tampil cool. Bhkan saki8ng coolya,bnyak yang ,memanggil "too cool".
Dengan tenag Matsani menyiapkan celuritnya yang tajam dan melengkung. Dengan tenang juga dia menunggu seekor lalat mendekat dirinya, dan ketrika lalat dengan kecepatan yang luar biasa melintas,sreeett.....!!!!Matsani mengayunkan celuritnya. Cepat sekali ! mungkin lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Sang lalat tak sedikitpun menunjukkan reaksi apa-apa. Dia tetap terbang dengan senangnya. Tak ada tepuk tangan dari penonton yang terdengar hanya suara huuuuuuuuu......pelan sih tapi makin lama makin keras.
Dan ketika suara huuu itu berhenti nyaris tak terdengar lagi dengan tenang Matsani berkata"Lalat itu sudah kusunat........"Tepuk tangan yang palingt meriah dan gemuruh yan pernah di buat penontonpun pecah, dan masih terdengar sampai disini.!!!!!
Sumber : Tabloid Gaul Edisi 11 tahun IX 22-28 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar